Letefoho

Letefoho merupakan satu kecamatan (Sub-Distrito) dari lima kecamatan di Kabupaten Ermera (Municipio Eremera ). Kecamatan ini terdiri dari delapan Desa ( Suku) yakni : Dukurai, Eraulo, Goulolo, Haupu, Hatugau, Katrai Kraik, Katrai Leten dan Katrai Lauana.

Statistik Kabupaten Ermera ( Distrito Ermera) memiliki populasi terbanyak ketiga di Negara RDTL pada tahun 2022 yaitu 137.750 jiwa dan Jumlah penduduk orang Mambae di Kecamatan Letefoho dengan populasi 22.064 jiwa. Dengan Perincian sesuai dengan jumlah penduduk setiap Desa (Suku) ialah:  Katrai Leten 2,987 jiwa, Catrai Kraik 2,472 jiwa, Dukurai 4,533 jiwa, Eraulu 1,792 jiwa, Goulolo 1,447 jiwa, Hatugau 973 jiwa, Haupu 5,325 jiwa dan Lauana 2,535 jiwa. Populasi atau penduduk kecamatan Letefoho semuanya termasuk dalam etnis Mambae.

Letaknya Kecamatan Letefoho dan perbatasan-perbatasannya ialah: di bagian Timur Utara berbatas dengan Kabupaten Aileu, bagian Timur Tengah berbatas dengan Kecamatan Maubise (Ainaro) dan di bagian Timur Selatan berbatas dengan Kecamatan Fatubuilico (Ainaro). Di Bagian Barat berbatas dengan Kecamatan Hatulia (Ermera). Di bagian Utara berbatas dengan Kecamatan Ermera. Di bagian Selatan berbatas dengan Kecamatan Atsabe (Ermera). Populasi di perbatasan Selatan dengan Kecamatan Atsabe yang berbahasa Kemak, sehingga terdapat saling mempengaruhi antar dua budaya bahasa orang Mambae dan budaya bahasa Kemak.

Penduduk Mambae di Letefoho mempunyai mata pencaharian sebagai petani kopi, pertanian akomulatif dan peternakan ala kadarnya. Di sini mata pencaharian yang paling menonjol ialah pertanian kopi dan perkebunan akomulatif yang  mana dalam suatu kebun terdapat berbagai macam jenis tanaman yang berisi dan berbuah, termasuk sayur mayur. Sejak purba kala sampai zaman kolonialisme hasil perkebunan belum berharga karena tidak digunakan kaum kolonis karena tidak cocok dengan kebutuhan mereka, sehingga konsumennya hanya kaum pribumi. Oleh karena itu sistem pemasarannya adalah hanya terjadi tukar-menukar barang antar kaum pribumi.