Menteng 31

  • Jakarta, Indonesia
Tokoh penting
Sukarni, DN Aidit, Adam Malik, Chaerul Saleh

Menteng 31 adalah sebutan untuk perkumpulan pemuda yang bermarkas di Asrama Angkatan Baru Indonesia atau kini dikenal dengan Gedung Joang '45.[1] Aksi mereka yang cukup dikenal adalah peristiwa penculikan Soekarno-Mohammad Hatta yang lalu dicatat sebagai Peristiwa Rengasdengklok.[1]

Sejarah pembentukan dan pergerakan

Awalnya perkumpulan ini terbentuk karena bantuan pihak kolonial Jepang, namun tujuan pemuda Menteng 31 kemudian beralih menjadi pendukung kemerdekaan Republik Indonesia.[1]

Markas pemuda Menteng 31 dikenal sebagai Asrama Menteng 31 digunakan sebagai tempat merancang aksi dan memberikan pendidikan politik kebangsaan bagi para pemuda yang revolusioner. Senior mereka yang lebih tua seperti Soekarno memberikan pelajaran ilmu politik. Sementara itu Mohammad Hatta mengajar ekonomi dan Mohammad Yamin memberikan pelajaran sejarah.[1]

Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok terjadi saat anggota Menteng 31 yaitu, Soekarni, Wikana, D. N. Aidit dan Chaerul Saleh menculik Soekarno dan Moh. Hatta ke daerah Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh janji Kekaisaran Jepang yang mengatakan bahwa Indonesia akan dimerdekakan dari Kekaisaran Jepang dan para Generasi Tua yang setuju dengan Kekaisaran Jepang yang akan memberi kemerdekaan tapi dalam waktu yang kurang cepat. Generasi Muda seperti para anggota Menteng 31 tidak setuju dan menginginkan kemerdekaan lebih cepat sehingga mereka menculik Soekarno beserta Moh. Hatta agar tidak terpengaruh janji Jepang beserta para Generasi Tua.

Anggota

Pranala luar

  • (Indonesia)Asrama Angkatan Baru Indonesia atau Asrama Menteng 31
  • (Indonesia)Gedung Menteng 31, Saksi Bisu Perjalanan Pemuda Indonesia

Referensi

  1. ^ a b c d Siapa Pemuda Menteng 31?, Kompas. Akses: 27 Agustus 2022.
  • l
  • b
  • s