Pangeran Carl, Adipati Västergötland

Pangeran Carl
Adipati Västergötland
Potret Pangeran Carl, ca 1930
Kelahiran	(1861-02-27)27 Februari 1861 Arvfurstens palats, Stockholm, Swedia
Kematian	24 Oktober 1951(1951-10-24) (umur 90) Stockholm, Swedia
Pasangan	Putri Ingeborg dari Denmark ​ ​ (m. 1897)​
Keturunan	Margaretha, Putri Axel dari Denmark Märtha, Putri Mahkota Norwegia Astrid, Ratu Belgia Pangeran Carl Bernadotte
Nama lengkap Oscar Carl Wilhelm
Wangsa	Bernadotte
Ayah	Oscar II dari Swedia
Ibu	Sophia dari Nassau

Pangeran Carl dari Swedia dan Norwegia, Adipati Västergötland (27 Februari 1861 – 24 Oktober 1951) adalah pangeran Swedia. Melalui putri-putrinya, yang untuknya dia mengatur pernikahan dinasti yang sangat baik, dia adalah leluhur dari beberapa anggota keluarga kerajaan Eropa saat ini, termasuk raja yang berkuasa Raja Harald V dari Norwegia, Raja Philippe dari Belgia, dan Adipati Agung Henri dari Luksemburg.

Pangeran Carl lahir pada (1861-02-27)27 Februari 1861 di kediaman orang tuanya di Arvfurstens palats (Istana Pangeran Pewaris), sebuah istana abad ke-18 yang terletak di Gustav Adolfs Torg di pusat Stockholm. Lahir di Wilayah Bernadotte, ia adalah putra ketiga dan anak dari Pangeran Oscar dan Putri Sophia. Ayahnya adalah adik laki-laki dan ahli waris dari raja yang berkuasa di Swedia-Norwegia, Raja Charles XV dari Swedia yang tidak mempunyai anak, dan ibunya adalah putri bungsu Wilhelm, Adipati Nassau. Setelah kematian Charles XV pada tanggal 18 September 1872, ayah Carl naik takhta Swedia dan Norwegia sebagai Raja Oscar II.

Carl dikenal sebagai "Pangeran Biru" (Blå Prinsen) karena dia sering mengenakan seragam berwarna biru dari Resimen Kehidupan, yang merupakan bagian dari dirinya dalam upacara.^[1]

Pada bulan Mei 1897, Pangeran Carl bertunangan pada usia 36 tahun dengan Putri Ingeborg dari Denmark yang berusia 18 tahun, putri kedua Raja Frederik VIII dari Denmark. Ibu Ingeborg, Louise dari Swedia, adalah sepupu pertama Pangeran Carl, dan oleh karena itu, mereka adalah sepupu pertama sekali. Pertunangan telah diatur, dan pada tahun 1947, saat ulang tahun pernikahan mereka yang ke-50, Carl mengakui bahwa pernikahan mereka sepenuhnya diatur oleh ayah mereka masing-masing, dan Ingeborg sendiri menambahkan: "Saya menikahi orang yang sama sekali tidak saya kenal!"

Pasangan ini menikah pada tanggal 27 Agustus 1897 di kapel Istana Christiansborg di Kopenhagen dan menghabiskan perjalanan bulan madu mereka di Jerman. Pasangan itu memiliki empat orang anak:

1. Margaretha (1899–1977), yang menikah dengan Pangeran Axel dari Denmark
2. Märtha (1901–1954), istri Putra Mahkota Olav dari Norwegia dan ibu dari Harald V dari Norwegia
3. Astrid (1905–1935), istri Leopold III dari Belgia dan ibu dari raja Baudouin dan Albert II dari Belgia, serta Adipatni Agung Joséphine Charlotte dari Luksemburg.
4. Carl, Adipati Östergötland, yang dikenal sebagai Carl Jr., kemudian Pangeran Bernadotte (1911–2003).

Semua anak Carl tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat. Sementara ketiga putrinya melakukan pernikahan dinasti yang didorong oleh orang tua mereka, dan menjadi matriark dari keluarga mereka sendiri yang sukses, putra tunggal pasangan itu menyerahkan kesempatannya (yang sangat mustahil) untuk menjadi penerus takhta demi menikahi seorang wanita bangsawan.

Pada tahun 1905, selama perjuangan politik di mana Norwegia memperoleh kemerdekaannya dari Swedia, Pangeran Carl secara serius dipertimbangkan sebagai kandidat untuk mahkota Norwegia. Pemilihan seorang pangeran Swedia sebagai raja dianggap sebagai cara yang tidak terlalu radikal bagi Norwegia untuk memisahkan diri dari persatuan, dan karenanya merupakan pendekatan yang lebih damai. Carl dipilih karena kakak tertuanya akan mewarisi tahta Swedia, dan saudara laki-lakinya yang kedua telah meninggalkan status kerajaannya untuk melakukan pernikahan yang tidak cocok. Namun, ayah Carl, Raja Oscar II dari Swedia tidak menyetujui usulan tersebut, karena ia melihat seluruh "kerusuhan" yang memicu krisis Norwegia sebagai konspirasi dan pengkhianatan terhadap hak-haknya, dan dia tidak ingin satu pun dari putranya terlibat dengan orang-orang yang dianggapnya musuhnya. Oleh karena itu, Pangeran Carl tidak pernah menjadi Raja Norwegia. Sebaliknya, Pangeran Carl lainnya – Pangeran Carl dari Denmark – terpilih setelah beberapa pergolakan diplomatik, mengambil nama Haakon VII. Namun seiring berjalannya waktu, putri Adipati Västergötland, Putri Märtha, menikah dengan putra Haakon VII, yang kemudian menjadi Raja Olav V. Oleh karena itu, Raja saat ini, Harald V dari Norwegia, adalah cucu dari sang adipati.

Pangeran Carl memiliki keistimewaan sebagai kakek dari tiga raja Eropa yang berkuasa: Raja Harald V dari Norwegia (putra putrinya, Putri Märtha), mendiang Raja Baudouin dari Belgia dan saudaranya, Raja Albert II dari Belgia (putra dari putrinya, Putri Astrid). Ia juga merupakan kakek buyut Raja Philippe dari Belgia dan Adipati Agung Henri dari Luksemburg.

Nasional^[2]

• Knight and Commander of the Seraphim, 27 Februari 1861
• Knight of the Order of Charles XIII, 27 Februari 1861
• Commander Grand Cross of the Sword, 27 Februari 1861
• Commander Grand Cross of the Polar Star, 27 Februari 1861
• Commander Grand Cross of the Order of Vasa, 28 April 1892^[3]
• Honorary Member of the Johanniter Order^[4]

Luar Negeri^[4]

• 
  Lambang sebagai Pangeran Swedia dan Norwegia, Adipati Västergötland 1861 hingga 1905
• 
  Lambang sebagai Pangeran Swedia dan Adipati Västergötland setelah 1907

• Kliping surat kabar tentang Pangeran Carl, Adipati Västergötland di Arsip Pers Abad ke-20 dari Perpustakaan Ekonomi Nasional Jerman (ZBW)