Pendidikan seksual
Pendidikan seksual | |
---|---|
"'Kontrasepsi'" adalah permainan papan pendidikan seksual yang dimainkan di sekolah Britania Raya | |
[sunting di Wikidata] |
Pendidikan seksual atau edukasi seks adalah kegiatan untuk mengajarkan mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyadarkan pentingnya kesehatan reproduksi sehingga tindakan pelecehan seksual maupun penyakit menular dapat dicegah.
Tujuan
Pendidikan seksual bertujuan untuk mengajarkan mengenai organ kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual dan HIV/AIDS, kehamilan, dan kontrasepsi yang dapat digunakan. Pendidikan seksual juga dapat mencegah terjadinya tindak kekerasan seksual, pemerkosaan, seks diluar nikah, dan juga pernikahan di usia dini.[1] Selain itu, mengurangi dampak buruk dari penyerapan informasi yang tidak aman dan tidak akurat melalui internet.[2]
Edukasi seksual dapat dimulai sejak kecil, atau ketika anak laki-laki mulai mengalami mimpi basah dan anak perempuan mengalami menstruasi.[3]
- mempelajari organ reproduksi
- mencegah adanya bentuk kekerasan seksual dan pemerkosaan
- mencegah pernikahan usia muda
- mencegah perilaku seks yang tidak aman
- mencegah penyerapan informasi yang tidak aman dan akurat
Selain itu, pendidikan seksual yang baik juga mengakibatkan anak memiliki kepribadian yang lebih baik.[3]
Pendidikan seksual di berbagai negara
- Tiongkok. Isabella Steinhauer (2016) mengatakan, di Tiongkok masih banyak orang tua yang menganggap bahwa seksualitas merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan dengan anak-anak mereka. Sehingga masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan seksual.
- India. Pendidikan seksual di India juga mendapat pertentangan karena dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan.
- Kanada. Di Kanada menunjukkan bahwa pendidikan seksual adalah hal yang berhubungan dengan bidang kesehatan. Tetapi, pendidikan seksual masih ditentang oleh beberapa orang tua.
- Belanda. Pendidikan seksual yang diberikan meliputi kehamilan, infeksi menular seksual, orientasi seks dan homofobia, nilai-nilai seksual, respek terhadap aneka sikap terhadap seksualitas, dan keterampilan untuk mengembangkan seksualitas yang sehat.
- Indonesia. Pendidikan seksual di Indonesia masih belum mengalami kemajuan. Menurut survei Kementerian Kesehatan tahun 2011, hanya 20 persen remaja berusia 14–20 tahun yang mempunyai pengetahuan komprehensif seputar HIV yang direlasikan dengan perilaku seksual.[1]
Lihat pula
- Seksual
- Persetubuhan
- Seksualitas remaja
- Pendidikan
- Keluarga Berencana
Referensi
- ^ a b Kirnandita, Patresia. "Pendidikan Seks dari Sekolah Hingga Situs Porno". Tirto.id. Diakses tanggal 2018-04-29.
- ^ Kirnandita, Patresia. "Pengetahuan Seks adalah Tabu: Bikin Malu Sekaligus Penasaran". Tirto.id. Diakses tanggal 2018-04-29.
- ^ a b Dewi, Bestari Kumala (ed.). "Pendidikan Seks Kunci Cegah Kasus Pemerkosaan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2018-04-29. Lebih dari satu parameter
|work=
dan|newspaper=
yang digunakan (bantuan)
- l
- b
- s
pendidikan
- Kontrol kelahiran
- Kondom
- Pengobatan reproduksi
- Seks aman
- Pendidikan seksual
- Terapi seks
- Pengganti seksual
- Disfungsi seksual
- Fetis seksual
- Disfungsi ereksi
- Hiperseksualitas
- Hiposeksualitas
- Penyakit menular seksual
- Pengobatan seksual
- Gender biner
- Identitas gender
- Identitas seksual
- Orientasi seksual
- Pria yang berhubungan seks dengan pria
- Wanita yang berhubungan seks dengan wanita
- Inses
- Kecabulan
- Kejahatan penularan HIV
- Ketidaksenonohan publik
- Pelecehan seksual
- Kekerasan seksual
- Pelanggaran seksual
- Pemerkosaan
- Penyerangan seksual
- Usia dewasa
- Kama Sutra
- Kontrabudaya pada 1960-an
- Perang seks feminis
- Revolusi seksual
- Sejarah penggambaran erotik
dan masyarakat
- Anarkisme cinta/seks
- Dayatarik seksual
- Etika seksual
- Kecanduan seksual
- Keluarga berencana
- Modal seksual
- Objektifikasi seksual
- Parafilia
- Perkawinan
- Poliamori
- Puasa seksual
- Romansa
- Seks bebas
- Seks di luar nikah
- Seks pranikah
- Amerika Serikat (remaja)
- China
- Filipina
- India
- Jepang
- Korea Selatan
- Romawi Kuno
- Autofellatio
- Seks anal
- Bareback
- BDSM
- Seks anak
- Pelecehan seksual atas anak
- Pelecehan seksual antar anak
- Ejakulasi di dalam
- Main jari
- Fisting
- Seks kelompok
- Masturbasi
- mekanisme seks
- Seks non-penetratif
- Seks oral
- Anilingus
- Cunnilingus
- Fellatio
- Irumatio
- Perangsangan puting
- Fetis seks
- Kendali orgasme
- Seks kilat
- Posisi seks
- BDSM
- Urolagnia
- Koprofilia
- Emetofilia
- Parafilia
- Pompoir
- Pelecehan seksual
- Fantasi seksual
- Hubungan seksual
- Pemanasan
- Penetrasi seksual
- Sublimasi seksual
- Tribadisme
- Seks virtual
- Seks cyber
- Perbincangan erotis
- Kontes kaus basah
- Zoofilia
- Glory hole
- Video game dewasa
- Pariwisata seks
- Anak-anak
- Perempuan
- Erotika
- Pornografi
- Aktor film
- Prostitusi
- Seks kelangsungan hidup
- Museum seks
- Toko seks
- Mainan seks
- boneka
- Klub tari telanjang
- Islam
- Demonologi Kristen
- Mormonisme
- Taoism
- Seks magis
- Seksualitas manusia
- Portal:Seksualitas
- Seksologi
- Slang seksual