Rachman Arge
Rachman Arge | |
---|---|
Lahir | (1935-07-17)17 Juli 1935 Makassar, Hindia Belanda |
Meninggal | 10 Agustus 2015(2015-08-10) (umur 80) Makassar, Indonesia |
Pekerjaan | aktor |
Abdul Rahman Gega atau dikenal dengana nama Rachman Arge (17 Juli 1935 – 10 Agustus 2015) adalah seorang pemeran Indonesia.[1] Ia pertama kali muncul dalam film Pradjurit Teladan (1959). Setelah itu bermain dalam film Di Udjung Badik (1971) dan Sanrego (1971).
Selain di film, ia juga aktif di bidang kewartawanan dan politik. Rachman Arge pernah menjadi anggota DPR/MPR RI periode (1992-1997). Selain itu juga pernah menjabat anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat (1993-1998) dan juga Wakil Ketua Umum Parfi Pusat (1993-1997). Penghargaan di bidang film yang diperolehnya ialah Hadiah Seni dari Presiden RI pada 1977, Lencana Emas PB Parfi pada 1978 dan Piala Citra Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1990 lewat Jangan Renggut Cintaku.
Pendidikan
- Akademi Seni Drama Indonesia.
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Keterangan |
---|---|---|---|
1971 | Sanrego | ||
Di Udjung Badik | Malangkasih | ||
1972 | Mutiara dalam Lumpur | ||
1977 | Direktris Muda | Lelaki misterius | |
Jumpa di Persimpangan | |||
1990 | Jangan Renggut Cintaku | Juga sebagai penulis cerita |
Penghargaan dan nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
1990 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Jangan Renggut Cintaku | Menang |
Rujukan
- ^ "Rachman Arge: Biografi"
Didahului oleh: Pitrajaya Burnama Film : Noesa Penida (Pelangi Kasih Pandansari) (1989) | Pemeran Pendukung Pria Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Jangan Renggut Cintaku (1990) | Diteruskan oleh: Rachmat Hidayat Film : Boss Carmad (1991) |
- l
- b
- s
hingga
1970-an
- Bambang Hermanto / Awaludin (1955)
- Ahmad Hamid (1960)
- Atmonadi (1967)
- Dicky Zulkarnaen (1973)
- Aedy Moward (1975)
- Farouk Afero (1976)
- Rachmat Hidajat (1977)
- Masito Sitorus (1978)
- El Manik (1979)
- Hassan Sanusi (1980)
- Zainal Abidin (1981)
- Maruli Sitompul (1982)
- Maruli Sitompul (1983)
- Bambang Hermanto (1984)
- El Manik (1985)
- Deddy Mizwar (1986)
- Darussalam (1987)
- Didi Petet (1988)
- Pitradjaja Burnama (1989)
- Rachman Arge (1990)
- Rachmat Hidajat (1991)
- Deddy Mizwar (1992)
- Surya Saputra (2004)
- Gito Rollies (2005)
- El Manik (2006)
- Lukman Sardi (2007)
- Yoga Pratama (2008)
- Reza Rahadian (2009)
- Rasyid Karim (2010)
- Mathias Muchus (2011)
- Fuad Idris (2012)
- Adipati Dolken (2013)
- Yayu Unru (2014)
- Mathias Muchus (2015)
- Alex Abbad (2016)
- Yayu Unru (2017)
- Nicholas Saputra (2018)
- Whani Darmawan (2019)
- Ade Firman Hakim (2020)
- Jerome Kurnia (2021)
- Slamet Rahardjo (2022)
- Marthino Lio (2023)