Penari tunggal Cendrawasih, dengan selendang yang digantungkan
Penari tunggal Cendrawasih, sedang merentangkan "sayap" I
Tari Cendrawasih adalah sebuah tari Bali yang ditampilkan oleh dua penari perempuan dan mengilustrasikan ritual-ritual perkawinan burung cendrawasih.
Sejarah
Sebuah tarian yang dikenal sebagai cendrawasih tersebut berasal dari I Gede Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di Kabupaten Buleleng pada 1956, wilayah tersebut adalah tempat asal dari sejumlah tarian, meliputi Trunajaya, Wirangjaya, dan Palawakya. Namun, versi ini memiliki perbedaan yang signifikan dari tarian yang sekarang umumnya ditampilkan.
Penampilan Tari Cendrawasih pada masa sekarang berasal dari koreografi oleh N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya pada 1988. Tari Cendrawasih terinspirasi oleh burung cendrawasih, yang dikenal dalam bahasa Bali sebagai manuk dewata. Jenis burung tersebut dikenal suka menari dan menyanyi ketika berupaya untuk melakukan perkawinan. Tari Cendrawasih adalah salah satu dari beberapa tari Bali yang terinspirasi oleh burung; tarian lainnya meliputi tari Manuk Rawa dan tari Belibis.
Koreografer dari penampilan individual diizinkan untuk menginterpretasikan karya mereka sendiri. Tari cendrawasih sering ditampilkan di luar Indonesia ketika mempromosikan budaya Indonesia, seperti di Peru pada 2002, di Galeri Seni Freer di Washington, D.C., pada 2008, Jepang pada 2008, dan Belanda pada 2008.
Sebuah studi pada 2014 menemukan bahwa penampilan tunggal tari cendrawasih dapat membakar 40 kalori, atau 5 kalori per menit ketika menari, dengan detak denyut nadi penari sekitar 157 kali per menit.
Penampilan
Tarian tersebut ditampilkan oleh dua wanita, satu memerankan burung cendrawasih jantan dan satu memerankan betina; tarian tersebut mengambil bentuk dari ritual perkawinan. Para penari dipakaikan dengan hiasan kepala bergaya Pandji.
Beberapa gerakan tidak ditampilkan dalam bentuk tarian Bali lainnya.
Referensi
Kutipan karya
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Cendrawasih dance.
Tarian Indonesia
Sumatra |
---|
Aceh | - Laweut
- Likok Pulo
- Pho
- Rabbani Wahed
- Ranup lam Puan
- Geleng
- Rateb Meuseukat
- Ratoh Duek
- Rencong
- Seudati
- Tarek Pukat
|
---|
Alas-Kluet | - Landok Sampot
- Landok Alun
- Mesekat
- Tari Pelabat
|
---|
Batak | |
---|
Gayo | |
---|
Kerinci | |
---|
Lampung | |
---|
Melayu | - Persembahan
- Zapin
- Jambi
- Kepulauan Riau
|
---|
Mentawai | - Turuk
- Laggai
- Pokpok
- Uliat Bilou
- Uliat Manyang
|
---|
Minangkabau | |
---|
Nias | - Bölihae
- Fahimba
- Famanu-manu
- Fanari Moyo
- Fatele
- Hiwö
- Maena
- Maluaya
- Manaho
- Mogaele
|
---|
Palembang | |
---|
Rejang, Kaur, Mukomuko, dan Serawai | |
---|
Singkil | |
---|
Tamiang | |
---|
|
|
|
---|
Bantenan | |
---|
Betawi | |
---|
Cirebon-Indramayu | |
---|
Jawa | |
---|
Madura | |
---|
Sunda | |
---|
|
|
|
---|
Banjar | |
---|
Bulungan | |
---|
Dayak | |
---|
Melayu Kalimantan | |
---|
Paser | |
---|
Tidung | - Ambi
- Bangun
- Jepin Kinsat Suara Siam
- Liaban
|
---|
|
|
|
---|
Alor | |
---|
Bali | |
---|
Bima dan Sumbawa | |
---|
Flores | |
---|
Sasak | |
---|
Sumba | - Kabokang
- Kandingang
- Ningguharama
- Kataga
- Woleka
|
---|
Timor | |
---|
|
|
|
---|
Bugis, Makassar, Bone, dan Luwu | |
---|
Buton, Muna, dan Wakatobi | |
---|
Gorontalo | - Dana–dana
- Elengge
- Langga
- Mopohuloo/Modepito
- Sabe
- Saronde
- Tanam Padi
- Tidi Lo Malu
- Tulude
|
---|
Mandar | |
---|
Minahasa | |
---|
Bolaang dan Mongondow | |
---|
Padoe | |
---|
Bare'e, Pamona, dan Kaili | |
---|
Sangihe, Talaud, dan Siau Tagulandong Biaro | - Alabadiri
- Gunde
- Mesalai
- Ransansahabe
- Tari Salo
- Upase
|
---|
Toraja | |
---|
|
|
|
---|
Arfak | |
---|
Asmat | |
---|
Biak | |
---|
Dani | |
---|
Fakfak | |
---|
Isirawa | |
---|
Mimika (Kamoro) | |
---|
Kep. Maluku Tengah dan Selatan | |
---|
Kep. Maluku Utara | |
---|
Moi | |
---|
Sentani | |
---|
Serui dan Waropen | |
---|
|
|
|
Kategori |