Pandemi Covid-19 di Jammu dan Kashmir
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARS-CoV-2 |
Lokasi | Jammu & Kashmir, India |
Tanggal kemunculan | 14 Maret 2020 (4 tahun, 5 bulan, 4 minggu dan 2 hari) |
Asal | Wuhan, Hubei, Tiongkok |
Kasus terkonfirmasi | 17.305 (25 Juli 2020) |
Kasus dirawat | 7.483 |
Kasus sembuh | 9.517 (25 Juli 2020) |
Kematian | 305 (25 Juli 2020) |
Tingkat kematian | 1.76% |
Kasus pertama pandemi COVID-19 di India dilaporkan pada 30 Januari 2020, bermula dari Tiongkok. Secara perlahan, pandemi menyebar ke berbagai negara bagian dan wilayah persatuan termasuk wilayah persatuan Jammu & Kashmir. Kasus pertama tercatat di wilayah tersebut pada 14 Maret 2020.[1]
Pada 13 Mei 2020, total jumlah kasus di Jammu & Kashmir adalah 971. Jumlah tersebut meliputi 466 kasus aktif, 494 kesembuhan dan 11 kematian.[2]
Referensi
- l
- b
- s
- Andhra Pradesh
- Arunachal Pradesh
- Assam
- Benggala Barat
- Bihar
- Chandigarh
- Chhattisgarh
- Dadra dan Nagar Haveli
- Daman dan Diu
- Delhi
- Goa
- Gujarat
- Haryana
- Himachal Pradesh
- Jammu dan Kashmir
- Jharkhand
- Karnataka
- Kepulauan Andaman dan Nikobar
- Kerala
- Ladakh
- Lakshadwip
- Madhya Pradesh
- Maharashtra
- Manipur
- Meghalaya
- Mizoram
- Nagaland
- Odisha
- Puducherry
- Punjab
- Rajasthan
- Sikkim
- Tamil Nadu
- Telangana
- Tripura
- Uttar Pradesh
- Uttarakhand